Weits ... Ada “Jalan Presiden Joko Widodo” di ABU DHABI, Jangan Ada yang Kebakaran Jenggot Ya

Sebuah berita bagus, yang berpotensi membuat haters Presiden Joko Widodo dan seluruh laskar kadrun semakin tidak tenang tidurnya, datang dari Uni Emirat Arab (UEA). Di negeri kaya akan minyak itu, seperti dilansir timesindonesia.co.id, baru saja dilakukan peresmian nama jalan dengan menggunakan nama “President Joko Widodo”, yang terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area. Fakta bahwa kawasan tersebut termasuk kawasan elit, yang biasa ditempati oleh sejumlah kantor perwakilan diplomatik, membuat pemilihan nama “President Joko Widodo” semakin membanggakan seluruh rakyat Indonesia. Meskipun ada pihak tertentu yang ... sekali lagi ... mungkin akan tidak bisa tidur dengan tenang membaca berita ini atau malah kebakaran jenggot dan marah-marah. Adanya hubungan erat antara pemerintah Indonesia dengan UEA ditengarai menjadi penyebab terpilihnya nama Joko Widodo sebagai nama jalan di sana. Namun, penghargaan luar biasa ini tentu saja tidak lepas dari penilaian positif terhadap sosok Presiden Joko Widodo dari pemerintah UEA. Oya, terpilihnya nama Jokowi juga menambah panjang daftar nama-nama tokoh asal Indonesia yang diabadikan sebagai nama jalan, karena sebelumnya ada Jalan Sukarno di Rabat, Maroko; Jalan Muhammad Hatta di Harleem, Belanda; Jalan Raden Adjeng Kartini di Amsterdam; dan Jalan Munir di Den Haag. Jangan tanya saya kenapa Jalan Rizieq tidak ada, juga belum pernah saya dengar beritanya ada Jalan SBY. Silakan kalau ada misalnya ada yang mau protes, bisa demo langsung ke UEA sana. Jangan lupa BEM SI dan perwakilan dari KSPI diajak sekalian biar lebih seru, tapi ongkos perjalanan, paspor dan visa, serta biaya nasi bungkus selama berada di sana ditanggung sendiri lho ya. Hahaha ... Fakta terpilihnya nama Jokowi sebagai nama jalan di UEA juga semakin menambah keheranan saya, kenapa Pakde Jokowi begitu dihormati dan dihargai di negeri orang (dunia internasional), tetapi di negeri sendiri malah ada sebagian orang yang tidak suka, bahkan terkesan memiliki kebencian luar biasa, sehingga apa saja yang Jokowi lakukan atau putuskan, dianggap selalu salah. Ada pula kelompok yang bahkan membandingkan kemampuan Jokowi berbahasa Inggris dengan sosok junjungan mereka yang dianggap lebih fasih, tetapi jangan pernah bandingkan urusan prestasi kerja ... karena sosok yang dianggap lebih hebat tersebut justru malah “tidak ada apa-apanya” dibandingkan Joko Widodo. Maklum ... hanya pengakuan sepihak atau dari kelompoknya sendiri. Ya jelas tidak valid banget itu mah! Kira-kira tahu kan siapa orangnya? Saya tidak perlu kasih tahu ya! Nah, supaya tambah tidak tenang, saya mau ingatkan juga bahwa pada Desember 2019 lalu, media di Singapura bernama Strait Times mendapuk Joko Widodo sebagai Asian of The Year 2019, dengan cover depan foto Joko Widodo yang tampak elegan, tetapi terkesan “asli Indonesia”. Pengakuan yang menunjukkan bahwa sosok Joko Widodo diakui sebagai pemimpin dengan pengaruh cukup besar di kawasan Asia, tidak hanya di negerinya sendiri. Semua itu kalau belum cukup, bisa ditambahkan dengan fakta bahwa Presiden Jokowi mungkin menjadi sosok pemimpin yang paling banyak mengalami hinaan, makian, fitnah, bahkan hujatan dalam tingkatan yang jauh lebih banyak (dan mengerikan), jika misalnya dibandingkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden RI sebelum Joko Widodo. Namun faktanya, 6 tahun kepemimpinan Joko Widodo di Indonesia, terlepas dari masih banyak kekurangan dan kebijakan beliau yang membuat kita berpikir keras (karena sukarmemahami maksudnya) ... berbagai catatan bagus telah ditorehkan oleh Presiden Jokowi, yang jauh mengungguli catatan Presiden SBY yang memerintah selama 10 tahun. Selamat buat Pak Jokowi atas terpilihnya nama Bapak sebagai salah satu nama jalan di Uni Emirat Arab. Semoga dengan penghargaan luar biasa ini, dapat memacu Pak Jokowi untuk semakin gas pol dalam memimpin Indonesia, juga dalam membereskan cukup banyak masalah di negeri ini—yang rasanya memang takkan selesai dalam waktu 4 tahun lagi. Saya sih bangga dengan catatan hebat ini. Kalau ada yang marah atau nggak terima ... ya itu sih ... meminjam istilah anak zaman sekarang ... derita elo! Nggak terima? Ya usulin aja ... misalnya “Jalan Kadrun” atau “Jalan Brisik” ... siapa tahu diterima usulannya, tapi t’rus dibuang ke tong sampah. Hahaha ...! Begitulah bangga-bangga .... https://www.timesindonesia.co.id/read/news/304403/nama-presiden-ri-jokowi-diabadikan-sebagai-nama-jalan-di-abu-dhabi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Nasaruddin Umar : Ahok Jalankan Tugasnya Dengan Ajaran Islam, Namun Tidak Ada Aksi Bela Islam Yang Membelanya