Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Masyarakat Mendukung Penuh Bila Ganjar-ahok Dipasangkan jadi Capres-Cawapres 2024, Mafia dan Koruptor Keringat Dingin.

Gambar
  Berbagai elemen Masyarakat Indonesia menginginkan Ganjar-Ahok Dipasangkan sebagai Capres dan Cawapres di 2024, kinerja kedua orang ini sudah terbukti selalu membela kepentingan Masyarakat Kecil. Jika Ganjar-ahok dipasangkan di 2024 maka bisa dipastikan para mafia dan koruptor akan kepanasan dan sudah pasti akan berusaha menjegal kedua orang ini terutama Ahok, Karena ahok sangat menakutkan bagi para mafia dan koruptor. Berdasarkan Hasil pengamatan di lapangan hampir 75% Masyarakat Indonesia akan memberikan suaranya kepada Ganjar-Ahok jika diadakan Tahun ini, survei ini membuktikan bahwasanya Masyarakat sangat rindu akan pemimpin yang Membela hak-hak masyarakat kecil. Banyak Masyarakat gusar jika masa jabatan Presiden Jokowi Habis namun tidak ada calon pemimpin bagus yang bisa melanjutkan program-program yang sudah dibuat Pak Jokowi Selama ini. Ganjar-Ahok adalah pilihan tepat jika Indonesia ingin lebih maju lagi, hanya saja jika kedua orang ini dipasangkan tidak menutup kemungkinan ak

Ganjar Pranowo Dijegal Partai Sendiri? Capres 2024, Buntut Perbedaan Pendapat

Gambar
  aru kali ini saya menulis tentang Ganjar Pranowo, lelaki berzodiak scorpio dengan simbol kalajengkingnya. Tokoh ini terbilang masih cukup tampan untuk orang yang seusianya. Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, 52 tahun silam. Sosok dengan ciri khasnya yang menonjol rambut putih, mata tajam dan senyum yang mengembang. Ganjar kecil bisa terbilang dalam hidup yang dirundung kesedihan dan kesusahan. Hal itu bisa Anda baca dalam novel "Anak Negeri; Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo" (2017). Dalam falsafah Jawa arti Ganjar adalah sebuah hadiah dari Tuhan. Ganjar Pranowo sudah menyukai dunia politik sejak beranjak remaja dengan bergabung di GMNI dan mengagumi Soekarno, secara ideologis Ganjar masuk ke dalam simpatisan PDI saat itu. Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno. Tahun 1996 menjadi tonggak perubahan yang diinginkan masyarakat kelas bawah melalui figur Megawati Soekarnoputri. G