Nama Jokowi Dijadikan Nama Masjid Di Arab, Pemerintah Arab Tahu Membedakan Emas dan Tokai


 

Presiden Joko Widodo jadi nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Tak sampai di situ, otoritas di sana juga akan membangun masjid dengan nama serupa.

Masjid Presiden Joko Widodo akan dibangun di lingkungan kedutaan. Kehormatan ini disampaikan oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ).

"Tidak hanya diabadikan sebagai nama jalan, kita semua kelak akan menjadi saksi berdirinya 'Masjid Presiden Joko Widodo', yang akan dibangun di kawasan Embassy Area, Abu Dhabi. Mohon doa restu dan dukungan segenap bangsa Indonesia," kata KBRI Abu Dhabi dalam laman resmi Facebook, Jumat (23/10/2020).

"Sebagaimana dilansir Abu Dhabi Media Office, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan memerintahkan untuk: 1. Membangun masjid di kawasan Embassy/Diplomatic Area dan menamakannya Masjid Presiden Joko Widodo. 2. Mengubah nama Ma'arid Street, salah satu jalan utama di Abu Dhabi, menjadi Jalan Presiden Joko Widodo. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas hubungan dekat Presiden RI dengan UEA dan upaya beliau dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara," imbuh KBRI.

Duta Besar RI untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis menerangkan, masjid yang akan memakai nama Presiden Joko Widodo itu merupakan bangunan lama yang bakal dibangun ulang. Ditargetkan, Masjid 'Presiden Joko Widodo' itu akan rampung pada tahun 2022 mendatang.

"Persis di belakang saya terdapat sebuah masjid lama, yang segera akan dirobohkan untuk kemudian dibangun masjid baru oleh Pemerintah Uni Emirat Arab. Sesuai perintah yang mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, masjid baru nanti akan diberi nama Masjid Presiden Joko Widodo," ujar Husin, dalam video yang diunggah di akun FB KBRI Abu Dhabi.

Masjid itu, kata Husin, lokasi dekat dari Jalan Presiden Joko Widodo yang baru diresmikan dan jaraknya 1 kilometer dari lokasi gedung baru KBRI Abu Dhabi. Husin bersyukur atas pengakuan dan bentuk penghormatan pemerintah UEA kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia.

"Mohon doa restu semoga pembangunan masjid Presiden Joko Widodo di tengah embassy area kawasan yang ditempati sejumlah kantor perwakilan diplomatik asing, termasuk gedung KBRI yang baru sebentar lagi akan dibangun dan selesai Maret 2022, semoga Allah meridhoi dan memberkahi semua usaha kita bersama," jelas Husin.

"Apresiasi yang tinggi saya sampaikan kepada Pemimpin UEA, khususnya yang mulia Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Semoga hubungan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab dan rakyat kedua negara terus dan terus makin kokoh dan kuat," sambungnya.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab meresmikan nama Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi. Peresmian nama jalan itu merupakan bentuk penghormatan pemerintah UEA kepada Jokowi dalam memajukan hubungan bilateral antara RI dan UEA.

 

Peresmian nama Jalan Presiden Joko Widodo ini digelar Senin (19/10) pukul 16.45 waktu setempat oleh Chairman Abu Dhabi Executive Office Syekh Khalid bin Mohammed bin Zayed al-Nahyan.

Sumber berita : detikdotcom

Makin panjang saja deretan dan retetan penghargaan international terhadap Presiden kita Joko Widodo. Sosok Jokowi dipandang spesial dan luar biasa dimata international, hal ini terbukti dari banyaknya penghargaan dan pengakuan banyak pihak international terhadap Presiden Jokowi. Kita ingat Jokowi pernah disebut sebagai salah satu orangatau pemimpin negara paling berpengaruh didunia. Kita juga ingat bagaimana figur Jokowi dijadikan patung lilin dimuseum lilin Madame Tussauds Hongkong. Semuanya hanya karena satu alasan yakni ; sosok bersahaja Jokowi dimata dunia benar-benar berbeda dan patut dihargai.

Dunia international tahu bahwa selama ini sangat jarang ada pemimpin negara yang benar-benar memiliki jiwa bersahaja dan rendah hati seperti Jokowi. Sikap sederhana dan bersahaja Jokowi benar-benar mengganggu mata dunia dan menarik mata dunia, dan mengingatkan dunia bahwa di Indonesia ternyata ada pemimpin yang begitu hebat, sederhana dan bersahaja dalam kepemimpinannya.

Sebagai Presiden Republik Indonesia atau sebagai orang nomor 1 dinegeri ini, Jokowi benar-benar menunjukan gaya kepemimpinan yang berbeda dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Meski tiap pemimpin memang miliki gaya kepemimpinannya sendiri, tetapi jelas sekali sikap dan gaya Jokowi jauh berbeda dan belum pernah ada terjadi dan dilakukan oleh pemimpin negara manapun. Ia bisa nampak gagah didalam Istana Negara menyambut tamu Negara. Ia bisa nampak berwibawa saat memimpin rapat kabinetnya. Ia bisa begitu hebat rangkul musuh-musuhnya sehingga lawan jadi kawan, ia juga bisa dengan solidnya menguasai parlemen sehingga setiap kebijakan dapat meluncur dengan mulus di DPR, dan ia bahkan bisa nampak merakyat saat bersama rakyat, berbincang dengan tukang becak, petani, pedagang, dan banyak lagi lainnya. Jokowi bahkan jauh lebih merakyat dari pada para wakil rakyat digedung kura-kura (bukan punya Seword ya), ya walaupun pasukan kura-kura (penulis Seword) selalu bela dan berpihak pada rakyat tapi bukan berarti gedung kura-kura disenayan sana milik kami.

Gaya kepemimpinan Jokowi benar-benar menarik perhatian publik dan dunia international, seakan Jokowi sosok aneh dan antik serta unik yang tiada duanya hingga patut diapresiasi dengan tinggi. Jokowi benar-benar menunjukan dan mengajarkan kita bahwa kepemimpinan itu bukan soal struktural, ya walaupun ia berada didalam struktur atas tetapi Jokowi mengingatkan kita dan dunia bahwa kepemimpinan itu soal amanah dan tanggung jawab, ia tahu betul amanahnya dan ia tahu betul tanggung jawabnya, sehingga ia tidak pernah bekerja didalam dan dibawah pengaruh opini dan pendapat tetapi ia bekerja dengan tulus ikhlas apa adanya seperti cintaku padamu Neneng.

Jokowi telah menempatkan dirinya, posisinya dan tugasnya diposisi yang tepat, ia bisa dengan cepat melakukan penyesuaian dan adaptasi terhadap situasi pekerjaannya sehari-hari. Ia bukan sosok pemimpin jaim yang selalu ragu ambil keputusan dan yang hanya sibuk nyanyi dan buat album kenang yang tak pernah dikenang (kayaknya gue kenal tuh orang).

Kali ini pemerintah UEA (Uni Emirate Arab) memberikan penghargaan dan apresiasi yang tak terduga kepada Presiden Jokowi, nama Presiden kita dijadikan nama Jalan protokol dan Masjid diarea kedutaan Arab. Bayangkan betapa bangganya kita sebagai rakyatnya, nama pemimpin kita dilihat dan dihargai pemerintah dunia. Para pangeran Arab Saudi dan pemimpin Arab Saudi yang tajir melintir sebagai juragan minyak bumi benar-benar tertarik pada sosok Presiden Jokowi. Tak bisa dibayangkan bila sosok kita jadi pusat perhatian dan menarik perhatian juragan minyak dunia, pasti kita bakal senang luar biasa dan bolehlah kalau perlu ongkos buat kerja kita kasbon.

Herannya kenapa Presiden Jokowi nun jauh disana (Indonesia) nampak jelas dan kelihatan oleh pemerintah Arab Saudi sedangkan disana juga ada orang Arab yang mengaku imam besar umat Islam justru tak dilihat oleh pemerintah Arab Saudi, apakah karena Jokowi yang begitu berkilau dan bersinar, atau karena sang habib yang mengaku paling Arab dan paling Islam itu dianggap tokai oleh pemerintah Arab Saudi.

Sungguh diluar nalar dan logika kita masa iya orang yang notabenenya jauh di Indonesia lebih kelihatan dan dilihat dari pada si imam besar yang gak besar itu di Arab Saudi. Apakah pemerintah Arab Saudi tidak tahu bahwa dinegerinya yang hebat itu terselip sesosok tokai disana.

Kawanan pembenci Jokowi kian panas dan meradang. Mereka heran setengah mati kenapa imam besar mereka yang cabul itu tak dijadikan nama jalan dan masjid, pemerintah Arab Saudi seperti melihat emas bercahaya di negeri seberang tapi tak melihat ada tokai nyelip dinegerinya, kasihan amat nasib si tokai disana, Arab Saudi benar-benar tak menghargai tokai sama sekali. Si tokai bakal makin bau disana.

Note : Tokai = Tampan

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Nasaruddin Umar : Ahok Jalankan Tugasnya Dengan Ajaran Islam, Namun Tidak Ada Aksi Bela Islam Yang Membelanya