9 Tahun Diburu, Santoso Tewas Di Era Jokowi. Demokrat Malah 'Nyinyirin' Kapolri Tito Karnavian


TOP News - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan menilai tewasnya teroris yang diduga Santoso merupakan buah keberhasilan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi yang telah bekerja dengan baik.

"Kami ucapkan selamat berarti dengan demikian terorisme di Sulawesi Tengah itu bisa selesai. Walaupun ada anak buahnya tetapi saya pikir dengan komandannya yang sudah tuntas, anak buahnya tidak terlalu sulit untuk memberantas," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 19 Juli 2016.

Meski begitu, ia tak menghubungkan hal tersebut semata dengan keberhasilan Kapolri Tito Karnavian yang baru menjabat. Syarief lebih memuji pada kerja sama aparat kedua korps yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala.

"Tidak ada korelasi (dengan Tito). Tapi yang jelas aparat pemerintah itu bekerja dengan baik. Korelasi itu hanya kebetulan saja. Tapi yang jelas aparat bekerja dengan bagus. TNI, polisi itu bekerja dengan bagus," kata Syarief.

Menurutnya, sudah ada proses yang berkesinambungan baik dari TNI maupun Polri dalam pemberantasan terorisme. Hal itu bahkan sudah dilakukan sejak Kapolri sebelumnya. Proses itulah yang membuat Santoso dan kelompoknya terdesak. 
"Mungkin dengan proses yang berjalan begitu lama terjadilah penembakan terhadap Santoso," kata Syarief.

Sejarahnya, Gerakan Poso mengibarkan bendera mereka dengan sebutan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT). Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan, adalah Santoso, Abu Tholut, dan Ustadz Yasin berada di balik berdirinya gerakan tersebut pada 2010-2011. Namun Santoso diburu sejak 2007. Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur itu diduga terlibat aksi terorisme di beberapa tempat di Indonesia. Bahkan, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memasukkan namanya dalam daftar teroris global.

Akhirnya setelah 9 tahun, Santoso berhasil ditangkap bahkan tertembak mati. Tapi Demokrat mengatakan CUMA KEBETULAN??? Baca dulu Link Ini Sumber Metrotvnews, Santoso Diburu Sejak 2007

Kenyataannya memang dimanapun yang bekerja adalah bawahan/karyawan/pegawai. Tetapi semua bawahan/karyawan/pegawai bekerja karena berdasar perintah pimpinan atau atasan, sebagaimana Syarief Hasan juga bekerja dan berbicara berdasar arahan pimpinan. Bagaimana menurut anda?(*)

Komentar

  1. Setelah bapak tito bertugas kerjasama dengan bapak panglima berjalan sangat baik dan TNI diijinkan oleh kapolri untuk menggunakan salah satu pasukan elit TNI dan itu cuma 13 hari tugas pasukan elit TNI udah membinasakan dua gembong teroris kita tunggu kerja sama TNI-POLRI bukannya menyindir kebetulan..lebih baik doa buat keselamatan , keberhasilan TNI-POLRI itu yang terbaik.... salam...NKRI HARGA MATI

    BalasHapus
  2. Msh juga blm legowo blg org lain lbh jago

    BalasHapus
  3. Msh juga blm legowo blg org lain lbh jago

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal