Skandal Panama Bocor, Sandiaga Uno Tamat

 
TOP news - Pagi ini kita dikejutkan dengan skandal keuangan global yang bernama Panama Papers.

Mossack Fonseca merupakan perusahaan firma hukum asal Panama yang memafasilitasi perusahaan agar usahanya bisa bebas pajak. Mossack Fonseca menjajakan kerahasiaan finansial kepada politikus, penipu, mafia narkoba, sampai miliuner untuk mendirikan perusahaan di negara surga bebas pajak seperti Panama atau British Virgin Island.

Mossack selama ini menjamin semua kerahasiaan transaksi usaha agar tidak terdeteksi oleh negara manapun. Sehingga ini memungkinkan seorang pengusaha mencuri dari negara atau penipuan tanpa diketahui.

Dari Indonesia sendiri ada 2,961 nama perusahaan atau individu yang terdaftar sebagai klien Mossack. Artinya, ada 2,961 perusahaan yang selama ini tidak bayar pajak, dengan kemungkinan melalukan korupsi, penipuan dan tindak kejahatan lainnya.

Dari sekian banyak perusahaan, ada nama yang sudah sering dicurigai seperti James Riadi, pemilik Lippo Grup, tercatat sebagai pemegang saham Golden Walk perusahaan bebas pajak yang didirikan di British Virgin Island.

Dirut Indofood, Franciscus Wilerang, tercatat sebagai pemegang saham Azzorine Limited.
Riza Chalid juga ikut terdaftar sebagai klien Mossack. Pencatut nama Presiden dalam kasus #PapaMintaSaham Freeport ini sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya. Ditambah lagi Djoko yang menjadi buron dalam kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali senilai Rp 904 miliar sejak 2009.

Nah yang menjadi sorotan tentu adalah Sandiaga Uno. Pengusaha kelas kakap ini juga menjadi klien Mossak.

Setidaknya ada tiga perusahaan offshore yang terkait dengan Sandiaga: Aldia Enterprises Ltd, Attica Finance Ltd, dan Ocean Blue Global Holdings Ltd. Ketiganya didirikan berurutan sejak 2004 sampai 2006.
Berhubung sudah bocor, Sandiaga Uno mengaku memang berniat untuk membukanya jika memang jadi maju sebagai Cagub.

“Saya memang punya rencana membuka semuanya karena saya sekarang dalam proses mencalonkan diri menjadi pejabat publik,” kata Sandiaga Uno.
Secara hukum, semua perusahaan yang ada di Mossack ini memang tidak otomatis ilegal atau melakukan usaha ilegal. Namun yang jelas, semua perusahaan dalam list Mossack adalah perusahaan yang tidak bayar pajak karena memang didirikan di negara surga bebas pajak Panama atau British Virgin Island.

Sampai di sini, Sandiaga Uno sepertinya tidak baik bagi Jakarta dan Indonesia. Sekalipun Sandiaga Uno katakanlah melalukan bisnis legal, namun di sekelilingnya adalah mafia kelas dunia dan bersama-sama tidak membayar pajak. Kemungkinan Sandiaga Uno untuk korupsi dan segala tindakan ilegal lainnya menjadi lebih tinggi ketimbang kandidat lain yang tidak termasuk sebagai klien Mossack. Persepsi masyrakat soal ini tidak bisa dihentikan untuk alasan apapun.

Sulitnya Menindak Pengemplang Pajak

Jika Indonesia memiliki 2,961 perusahaan Indonesia tidak bayar pajak, maka wajar kalau penerimaan pajak kita sering kurang dan rendah, tidak sesuai dengan banyaknya usaha serta perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Saya jujur pesimis bahwa setelah ini akan ada hukum atau tindakan dari pemerintah terkait perusahaan bebas pajak ini. Karena terlalu banyak yang terlibat. Termasuk bank-bank besar seperti HSBC dan mungkin bekerjasama dengan bank-bank lokal di sini.

Jika para pengusaha bebas pajak ini sulit ditindak secara hukum, apakah rakyat mau menindak? Jawaban dari pertanyaan ini dapat kita lihat nanti jika Sandiaga Uno jadi maju sebagai Cagub. Apakah ada yang memilih atau nol suara? Saya memprediksi peluangnya sudah habis sejak hari ini.

Sekali lagi lawan Ahok tumbang sebelum bersaing. Sebelumnya Sanusi sudah diciduk KPK.(seword.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal