Kebenaran Ahok Terungkap! Antek Podomoro Group Bukan Ahok, Tapi Sanusi!


Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (PT APL ), Ariesman menyerahkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Yang bersangkutan menyerahkan diri," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha.

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, dugaan uang yang diberikan Ariesman kepada Sanusi terkait pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir serta Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Kawasan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara.

Dalam operasi tangkap tangan, KPK menyita uang tunai sebesar Rp 1.140.0000 yang diterima Sanusi sebanyak dua kali. Sanusi sudah menerima sejumlah uang sebesar Rp 1 miliar pada 28 Maret lalu. Namun, uang Rp 1 miliar yang telah diberikan pada hari Senin telah digunakan Rp 860 juta, sehingga tersisa Rp 140 juta. Pada hari Kamis, 31 Maret, Sanusi kembali disuap Rp 1 miliar oleh PT Agung Podomoro Land.

Ahok Difitnah!

Dulu Ahok sempat dituding bersekongkol dengan grup Podomoro, bahkan Ahok disebut sebagai Gubernur Podomoro.

Fitnahnya Ahok juga memberikan izin reklamasi pantai 17 pulau kepada agung Podomoro, yang sempat memancing perseteruan dengan mentri Susi. Dengan tegas Susi menyatakan tidak akan kompromi dengan para pengembang. Dirinya tidak akan mempan disuap dengan uang 1 triliun pun. Kepentingan bangsa harus diletakkan di atas segalanya.

Padahal Menurut Ahok, dirinya hanya memperpanjang izin reklamasi 17 pulau yang telah diterbitkan Gubernur Jakarta sebelumnya, yaitu Fauzi Bowo alias Foke. Sehingga sebenarnya sifat dari izin tersebut bukanlah penerbitan izin baru.

"Saya tidak tahu kalau itu dianggap menyalahi aturan. Karena sifatnya bukan kasih izin baru kan? Itu hanya melanjutkan izin reklamasi 17 pulau yang dikeluarkan Foke," ungkap Ahok di Balai Kota, Rabu (11/2).

Tetapi Ahok menjelaskan, izin reklamasi ini tidak bisa dibatalkan begitu saja. Sebab penerbitan izin oleh Gubernur terdahulunya itu telah berlandaskan pada Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara. Menurutnya yang bisa dibatalkan ialah pengajuan izin untuk reklamasi baru.

Tentu saja Ahok sangat taat dengan aturan perundang-undangan!

Tapi tetap saja, media-media hater dan ratusan akun kloningan hater berkoar - koar di sosmed pagi, siang, sore, dan malam, bersemangat menggebu-gebu memfitnah Ahok dibelakang Podomoro Grup.

Buat yang belum paham masalah perkara ini, silahkan anda cek di mbah "google" dan akan mendapati sejumlah fitnahan " Ahok adalah Gubernur Podomoro", Ahok memuluskan bisnis Podomoro, Ahok antek Podomoro, dan bla....bla....bla.....!!

Lihat lah sekarang. Ternyata Tuhan tidak tidur. Pelaku sebenarnya yang selalu koar-koar kafir dan mengaku anti cina, ternyata malahan berhubungan dengan cina "dibalik layar' dan embat tuh duit cina yang ditudingnya Kafir!!

Sanusi diduga sebagai orang dalam dari Podomoro grup yang 'bertugas' menyelipkan sejumlah pasal 'siluman' pesanan Bos Podomoro. 

Entah gara-gara sang dukun yang salah baca mantra sewaktu di KPK, tapi yang jelas OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang dilancarkan KPK akan sangat sulit melepas sanusi yang terancam 20 tahun penjara dan bos Podomoro terancam 5 tahun penjara.

Alasan mengapa Agung Podomoro memberi suap untuk Raperda Zonasi dan tata ruang, dimungkinkan mereka ingin mengintegrasikan Pluit City dengan pulau-pulau kecil di pantai utara Jakarta. Berdasarkan siteplan yang beredar, memang ada rencana seperti itu.

Mungkin benar kata bang Ruhut Sitompul, "Maling teriak maling.....!!".

Zonasi adalah pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan, hal ini biasanya dekat atau satu paket dengan aturan tata ruang. Sementara reklamasi adalah proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai. Tanah yang direklamasi disebut tanah reklamasi atau landfill.

Memang ini terkait tentang Raperda Zonasi beda dengan reklamasi pantai. Tapi tetap saja ini masih 'proyek' Agung Podomoro. Dan selalu saja Ahok menjadi 'kambing hitam', disangkakan sebagai anteknya Podomoro. Ternyata oh ternyata......., ada maling teriak maling. Yang didepan mengaku suci anti cina, anti kafir tapi dibelakang malah Ngembat duit cina yang ditudingnya kafir.

Tolong Bantu Sebarkan! Supaya semakin banyak orang yang tahu kebenaran ini!


Soure: beritateratas.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal