inisiator konvensi gubernur muslim ; sanusi bukan siapa-siapa kita

Inisiator Konvensi Gubernur Muslim: Sanusi Bukan Siapa-siapa Kita

AMIMAZDA.COM - Inisiator Konvensi Gubernur Muslim Jakarta Fakhrurrozi Ishaq mengaku prihatin akan kasus dugaan korupsi yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa proses hukum terhadap Sunusi harus terus berjalan.

"Sebagai sesama Muslim, kami prihatin. Namun, dia sebagai orang salah juga harus ditangkap dan jangan dibiarkan. Hukum harus ditegakkan," kata Fakhrurrozi, saat dihubungi wartawan, Minggu (3/4/2016).

Ia juga menyampaikan bahwa para inisiator tidak berniat untuk menjenguk Sanusi di tahanan, meskipun Sanusi telah mendaftarkan diri sebagai peserta Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.

"Enggak (bakal jenguk Sanusi di Rutan Polres Jaksel). Dia bukan siapa-siapa kita," kata Fakhrurrozi.

Konvensi ini juga diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, dan KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta.

Sanusi awalnya masuk penjaringan bersama tokoh lain. Namun, nama Sanusi dicoret dari daftar peserta karena ia ditetapkan sebagai tersangka KPK.

Sanusi diduga menerima suap dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terkait kasus pembahasan Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara serta revisi Perda Nomor 52 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.

Selain Sanusi, tokoh yang menjadi peserta konvensi antara lain adalah anggota DPD RI Dapil Provinsi Banten, Habib Ali Al-Husainy; mantan Menpora, Adhyaksa Dault; mantan anggota DPD RI, Pardi SH; serta akademisi, Ahmad Densu.

sumber: Kurnia Sari Aziza/Icha Rastika/kompas.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal