Enam Partai Gelar Pertemuan Intensif Buat Lawan Ahoku

 Enam partai politik selaina NasDem dan Gerindra dikabarkan bergerilya untuk melawan Gubernur petahana Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017. Mereka kerap melakukan pertemuan secara intensif.



"Kami berkumpul dengan PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, Demokrat dan PPP. Itu yang intensif," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo kepada Metrotvnews.com, Minggu (27/3/2016).

Syakir menuturkan, pertemuan itu berlangsung setiap Jumat di berbagai tempat. Pertemuan ini telah digelar sebanyak tiga kali.

"Biasanya hari Jumat. Jumat yang kemarin karena libur, ditunda. Pertemuan pekan ini, kita komunikasikan lagi," katanya.

Syakir mengatakan, pertemuan itu untuk membahas kemungkinan berkoalisi dan menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. Namun, hingga saat ini belum pada tahap mencapai kesepakatan apa pun.

Syakir menyadari pertemuan pengurus tingkat wilayah enam partai itu, pada ujungnya keputusan ditentukan masing-masing pengurus partai tingkat pusat. Akan tetapi, pertemuan wilayah tetap harus dilakukan.

Proses komunikasi dan dialog dalam pertemuan itu akan dijadikan bahan masukan ke pengurus partai tingkat pusat. Di samping itu, lembaga survei independen ikut disertakan untuk melihat sosok terbaik yang unggul secara popularitas dan elektabilitas.

"Kami maunya silaturahmi yang terbangun. Semakin tajam pembahasannya dan bisa mengerucut sampai berkompetisi di Pilgub. Pengennya kami bisa kolaborasi. PKS, Gerindra, PPP, Golkar, PDI Perjuangan dan Demokrat. Maunya begitu," kata dia.

Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai partai tersisa di luar pendukung Ahok tidak akan buru-buru menyatakan dukungan untuk Ahok. Partai politik itu diyakini Ray sedang menghitung peluang politik lainnya.


(FZN/metrotvnews.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesabaraan pemuda batak sedang di uji ormas radikal, pemuda batak bersatu melawan perusak tatanan budaya batak.

Resmi!! Megawati Sudah Putuskan PDIP Dukung Ahok

Ketika Jokowi ‘Gila’ dan Ahok ‘Bajingan’, Skenario Singapura atas Indonesia Gagal